Rabu, 16 November 2011

HAL-HAL YANG MEMBATAKAN IMAN

Pembatal Iman arau "Nawaqidhul Iman"  adalah sesuatu yang dapat munghapuskan iman sesudah iman masuk di dalamnya yakni antara lain:
  1. mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kehususan-kekhusuannya, atau mengku memiliki sesuatu dari kekhususannya tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.
Allah Swt berfirman,
[Qs. Al-Ztsuyah. 45:24] Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.

2. Sombong menolak beribadah kepada Allah.
Allah berfirman,
Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.[Qs. Annisaa. 4.172-173]

3. menjadikan prantara dan penolong yang ia sembah atau ia minta (pertolongan) selain Allah.

[Qs.Yunus.10:18] Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa'atan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). 

4.  menolak sesuatu yang ditempatkan Allah untuk dirinya atau yang ditetapkanoleh Rasulnya. begitu pula orang yag menyifati seorang mahluk dengan sesuatu sifat yang khusus bagi Allah, seperti ilmu Allah. Termasuk juga menetapkan sesuatu yang dinafikan Allah dari dirinya atau yang telah dinafikan dirinya oleh Rasulnya Saw. Allah berfirman kepada Rasulnya,
 Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".[Qs.Al-Ikhlas.112:1-4]

[Qs. Al-Araaf7:65] Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ?" 
[Qs.Maryam.19:65] Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? 

5. Mendustakan Rasulullah Saw tentang sesuatu yang beliau bawa. Allah Swt berfirman,










[Qs. Fathir. 35:25-26] Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mu'jizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku. 

6. Berkeyakinan bahwa petunjuk RasulullahSaw tidak sempurna atau menolak sesuatu hukum atau syara' yang telah Allah turunkan kepadanya, atau menyakini bahwa selain hukum Allah itu lebih baik, lebih sempurna dan lebih memenuhi hajat manusia, atau meyakini kesamaan hukum Allah dan Rasulnya dengan hukum yang selainnya, atau meyakini Dibolehkannya berhukum dengan hukum selain Allah.
Allah berfirman,


[Qs.Annisaa'. 4:60] Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. 
[Qs. Annisaa'. 4:65] Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. 


[Qs Al-maaidah. 5:44] Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. 

7.Tidak mau mengkafirkan orang-orang yang musyrik atau ragu trntang kekafiran mereka, sebab hal itu berarti meragukan apa yang dibawa oler Rasulullah Saw.
Allah berfirman,


[Qs. Ibrahim. 14:9] Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya".
 
8. Mengolok-olok atau megejek-ejek Allah atau Al-Qur'an atau agama Islam ataupakala dan siksa dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah Saw atau seorang nabi, baik itu gurauan atau sungguhan. Allah berfirman,
 

 
 
 
 
[Qs. At-Taubah. 9:65-66] Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. 
 
9. membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang muslim. 
Allah berfirman,
 
[Qs. Al-maidah. 5:51] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. 
 
"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."(Qs. Al-maidah. 3).

11.Berpaling dari Agama Allah, tidak mau mempelajarinya serta tidak mau mengamalkannya.
Allah berfirman,
 
 
[Qs. As sajadah. 32:22] Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. 

 Inilah sebagian pembatal-pembatal Iman yang paling nyata. masih banyak pembatal-pembatal iman yang lainya seperti sihir, menolak Al-Qura'n baik sebagian maupun keseluruhan, atau meragukan kemukjizatannya atau menghina mushaf atau sebagiannya, atau menghalalkan sesuatu yang sudah disepakati keharamannya seperti zina atau khamr, atau menghujat Agama serta mencelanya. Na'udzu billah min dzalik. Wallahu a'lam!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar